Ayah Merantau Tapi Sikap Ibu Di Rumah Tidak Adil Kepada Saya Dibanding Dengan Saudara

Pengantar

Konflik antara ibu dan anak adalah fenomena yang tidak asing dalam kehidupan keluarga. Meskipun hubungan ini seharusnya didasarkan pada cinta, hormat, dan pengertian, namun realitasnya seringkali kompleks. Dalam Islam, hubungan antara ibu dan anak dianggap sebagai salah satu yang paling suci dan penting. Namun, seperti halnya dalam kehidupan lainnya, konflik dapat timbul. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi penyebab, dampak, dan solusi konflik antara ibu dan anak dalam kerangka ajaran Islam.


Pengalaman Penulis

Sebagai penulis saya pun mengalami pengalaman ini dimana ada begitu banyak ketidak adilan yang ditunjukkan ibu saya kepada saya. Ada banyak pengalaman dan hampir di berbagai sekenario saya selalu mendapatkan bagian yang tak mengenakkan. Misalnya saja saya dulu waktu kecil memang pernah mencuri uang sering 2rb an untuk bermain PS, kakak saya menghukum saya dengan kekerasa dan ibu saya memihak kpd kakak saya padahal saya mencuri tidak setiap hari atua setiap minggu, akan tetapi apa yg dilakukan kakak saya ini lebih buruk dari saya, dia pernah menghilangakn motor seharga 11jt di tahun 2001 dmn itu mungkin setara uang 40jt saat ini, dia pernah menghilangkan uang 32jt di tahun 2008, dia juga pernah menghilangkan uang saya 40jt dan dia selalu dibela oleh ibuku.

Dan ada begitu banyak hal lainnya lagi yang akhirnya saya muak dan mengutarakan salah-satunya dalam bentuk artikel ini, bayangkan saja berapa banyak kebahagiaan yang tercabut dari keluarga saya akibat kakak saya ini menghilangkan begitu banyak uang. Baiklah saya pikir bisa lanjut ke artikel.


Penyebab Konflik

1. **Perbedaan Pendapat:** Ibu dan anak seringkali memiliki pandangan yang berbeda mengenai berbagai hal, mulai dari urusan kecil sehari-hari hingga keputusan besar dalam hidup seperti pendidikan, pekerjaan, dan pernikahan.

2. **Kurangnya Komunikasi:** Komunikasi yang tidak efektif atau terbuka dapat menyulitkan pemahaman dan keharmonisan antara ibu dan anak. Ketika satu atau kedua belah pihak merasa tidak didengarkan atau dimengerti, konflik pun muncul.

3. **Ekspektasi yang Tidak Realistis:** Ibu mungkin memiliki harapan tertentu terhadap anaknya, yang tidak sesuai dengan keinginan atau kemampuan anak. Ini bisa menciptakan tekanan yang tidak perlu dan ketegangan dalam hubungan.

4. **Ketidakadilan dan Perlakuan Tidak Adil:** Salah satu penyebab konflik antara ibu dan anak dalam Islam adalah ketidakadilan atau perlakuan tidak adil dari pihak ibu terhadap anaknya atau antara saudara-saudara. Ini bisa termasuk dalam hal pembagian perhatian, kasih sayang, atau dukungan finansial, di mana ibu tidak bersikap adil antara anak-anaknya. Sikap tidak adil ini bisa menciptakan rasa cemburu, ketidakpuasan, dan ketegangan di antara saudara-saudara, yang kemudian memunculkan konflik dalam keluarga.


Dampak Konflik

1. **Ketegangan Emosional:** Konflik antara ibu dan anak dapat menciptakan suasana rumah yang penuh dengan stres, kecemasan, dan ketegangan emosional. Hal ini dapat memengaruhi kesejahteraan mental dan fisik kedua belah pihak.

2. **Keretakan Hubungan:** Jika konflik tidak ditangani dengan baik, hubungan antara ibu dan anak dapat mengalami keretakan yang signifikan. Jarak emosional dan bahkan fisik bisa terbentuk, mengurangi keintiman dan dukungan antar anggota keluarga.

3. **Gangguan Psikologis:** Konflik yang berlarut-larut dapat berdampak buruk pada kesehatan mental baik ibu maupun anak, menyebabkan masalah seperti depresi, kecemasan, atau trauma psikologis.


Solusi dalam Islam

1. **Komunikasi yang Baik:** Islam mendorong komunikasi yang terbuka, jujur, dan penuh pengertian antara ibu dan anak. Menjaga saluran komunikasi yang efektif merupakan langkah pertama untuk menyelesaikan konflik.

2. **Taat kepada Allah:** Baik ibu maupun anak diingatkan untuk tetap taat kepada ajaran Allah dan Rasul-Nya dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam penyelesaian konflik. Mengutamakan ketaatan kepada Allah dapat membimbing langkah-langkah yang diambil.

3. **Sabar dan Pengampunan:** Kedua belah pihak perlu memiliki kesabaran dalam menangani konflik dan kemauan untuk memaafkan kesalahan satu sama lain. Sabar adalah salah satu nilai yang sangat dihargai dalam Islam, sedangkan pengampunan merupakan tindakan mulia yang dianjurkan.

4. **Konseling dan Bimbingan:** Jika konflik terus berlanjut dan sulit diselesaikan sendiri, mencari bantuan dari konselor atau ulama yang berpengalaman dalam masalah keluarga dapat menjadi langkah bijaksana. Bimbingan dari pihak yang terlatih dapat memberikan wawasan dan solusi yang efektif.


Kesimpulan

Konflik antara ibu dan anak adalah ujian dalam kehidupan keluarga yang dapat diatasi dengan bijaksana dan penuh kasih sayang. Islam menawarkan pedoman yang jelas untuk menyelesaikan konflik tersebut melalui komunikasi yang baik, ketaatan kepada ajaran agama, kesabaran, pengampunan, dan bantuan dari pihak yang berpengalaman. Dengan upaya bersama dan dorongan dari ajaran Islam, konflik antara ibu dan anak dapat menjadi peluang untuk memperdalam ikatan kasih sayang dan kebersamaan dalam keluarga.

Komentar